Wednesday, November 19, 2014

Mungkin....

Kalau bicara tentang manis...
Atau bicara tentang kenangan indah...
Gak bakal pernah selesai.

Setiap detik yang dilewatin selalu menyenangkan.
Bahkan saat bertengkar sekalipun.

Tapi karena kini kita berdua tak lagi layaknya sepasang sepatu..
Tapi karena kini aku tak lagi mengagumimu dari jauh..
Tapi karena kini rasanya sudah menunggu selama sewindu...

Semuanya jadi hambar,

Sudah berkali kali aku memilih untuk pergi..
Tapi selalu ingin kembali lagi.

Aku masih ingat, malam itu,
21 September 2014.

Malam terakhir.

Manis..... Membingungkan....... Hangat........ Tapi dingin.

Mungkin semua hal manis yang kamu berikan.
Atau perhatian berlebihan yang aku berikan.
Hanya bagian kecil dari masa lalu yang kita lewati.

Mungkin yang manis akan selalu jadi manis.... Pada masanya dulu.

Kini..........

Aku sudah tak lagi merasakan setiap manis yang sama. Semuanya sudah biasa saja.

Iya, aku merindukan kamu.

Tapi kita tak lagi seperti dulu.

Tak ada lagi yang menyatukan kita.

Tak ada lagi yang mencoba memulai tegur sapa.

Aku kangen.

Pengen ngebalikin semuanya ke masa aku pertama kali kenal kamu....

Ketawa bareng....

Kamu tahu bagian paling sakit dari melupakan kamu itu apa?

Bukan, bukan saat aku merindukan kamu.

Tapi saat aku de javu..........





Baik baik ya?