Sunday, May 31, 2015

What I've been thinking about

Pernah gak sih kamu sangat perduli sama seseorang tapi dia gak perduli sama kamu?

Pernah.

Pernah gak sih kamu merasa dia sangat berharga tapi dia gak nganggep kamu apa apa?

Pernah.

Apa rasanya memperjuangkan apa yang hampa?

Kayak orang bodoh.. Mungkin?

Apa rasanya seperti nyata tapi semu?

No words could describe it except... Sia-sia?

Kamu yakin pada cinta?

Kesatria buat aku gak yakin tentang semua itu.

Apa kamu mencari seseorang?

Tidak.

Apa kamu sedih saat dia pergi?

You don't know how worst it feels.

Apa kamu butuh dia?

Lebih dari butuh.

Mungkin dia merasa terbebani?

Saya gak menggantungkan diri pada dia.

Lalu apa?

Saya hanya butuh ada dia. Dia-saya. Tanpa titel, status atau dinding apapun. Cukup jadi saya dan dia.

Mungkin kamu kurang mengerti dia?

Saya sendiri tidak mengerti apa yang terjadi antara kami.

Lalu apa yang bisa kamu pertahankan?

Sepertinya tidak ada.

Kamu sayang dia?

No words can describe him.

Apa yang kamu pikirkan?

Kecewa..?

Kenapa kecewa?

Saya gak berharap, tapi saya merasa mungkin.

Mungkin kamu salah?

Iya, memang salah.

Jadi dia pergi?

Mungkin.

Akankah dia kembali?

Leave Your Lover - Sam Smith on repeated, nih. Hehehe.

Kamu pengen dia balik?

More than you wish.

Apa kamu menyesal dia pergi?

No.

Kenapa?

Dia gak butuh saya.












Leave Your Lover, Lay Me Down, One, Bumerang.. Semuanya on repeated. Semuanya.

Tuesday, May 26, 2015

Won't you stay with me?

Dear you,

kadang gue pengen nanya sama elo: "siapa kita?"

Tapi lucunya lo sering bertanya; "siapa gue buat elo?" "elo siapanya gue?"

Pertanyaan tingkat olimpiade internasional yang gak bisa gue jawab begitu saja. 

Andai elo tahu, gue gak sama siapa siapa. Gue bahkan gak memposisikan elo bersama gue, karena elo selalu datang dan pergi seenak hati. Gue cuman jadi tempat singgah yang pada akhirnya lo tinggalkan saat lo ingin terbang bebas.

If you wondering, I'm not good on relationship. Gak bisa ngeberesin semua dengan beres. I need a help for some reason....

Obrolan kita siang itu membawa gue ke arah di mana gue gak akan mengharapkan sesuatu yang lebih tentang status, tapi gue butuh kepastian. Entah kapan, perlahan tapi pasti. Gue pengen banget pergi, but everything seems lead me back to you.

Okay, ini lebay. Rasanya lucu. Lucu banget ada di titik ini. Titik di mana gue kembali memikirkan elo lagi. Titik di mana setiap lagu di Path yang gue dengerin selalu menjurus ke arah elo, bukan lagi Kesatria. Tapi gue gak bermaksud mendesak, mempercepat atau apalah.

Gue tahu lo sedang sibuk seperti gue yang sibuk. Gue tahu elo bete gue tinggalin terus kemarin. Tapi gue juga bete nungguin kabar dari elo. Expect when I wake up ada chat dari elo, atau ketika gue lagi ngelamun tiba tiba nama lo muncul di handphone gue.

Gue pengen ngomong ini sama elo. 

Gue sangat bahagia, bersyukur dan semuanya rasanya lebih dari cukup saat elo selalu ada sama gue. Gue sangat bahagia dengan keadaan ini. Lo tahu kenapa?

Karena sekarang gak ada pembatas lagi.

Gak ada jabatan yang memisahkan elo dan gue.
Gak ada masa lalu yang selalu membayangi elo.
Gak ada dia yang berstatus sama gue tapi gue gak sama dia.
Gak ada titel peserta dan panitia.
Gak ada rasa jaim dari gue ke elo.
Gak ada rasa sok super perhatian dari elo ke gue.
Gak ada dia yang tiba tiba muncul dan buat lo ninggalin gue.
Gak ada sebutan senior - junior.
Gak ada temen temen gue yang rese.
Gak ada temen temen lo yang bikin gue minder.
Gak ada Kesatria yang buat gue gak bisa melepaskan diri dari bayangan dia.
Gak ada kedok abang-adek.
Gak ada.

Yang ada cuman gue sama elo.

Gue yang bisa sebebas apapun cerita sama elo dan elo yang bisa mencurahkan segalanya sama gue. Lo gak pernah sadar betapa tembok yang akhirnya runtuh itu bikin gue seneng, bikin gue nyaman, bikin gue lupa sama Kesatria.

Waktu kita berantem, satu hal yang buat gue nangis terus adalah gue takut gue gak bisa sendirian dan gue ngerti, elo mulai leaving karena elo gak mau gue tergantung sama gue. Tapi ada hal yang gak bisa gue jelasin dan gue sendiri bingung untuk bilangnya.

Beda kayak sama Greyson, Kesatria atau perasaan gue sama elo dulu.

Gue hanya bahagia bersama elo, no matter what.

Gue gak perduli omongan orang lain. Gue gak perduli orang orang step back deketin gue semenjak tau pop up chat lo selalu ada di handphone gue. Gue bahkan gak ngeladenin saat orang orang itu berusah amendekat.

Walau gak tau apa yang gue mau dari kita, yang jelas gue cuman...............

Gue cuman pengen elo tahu, mengerti, dan paham kalo gue selalu menganggap elo paling istimewa di antara orang orang lain, meski gue gak pernah mengatakannya. Gue selalu berharap gue dan elo adalah dua orang yang nyata, bukan maya seperti ini.

Setiap hari gue selalu berdoa..

Kalaupun elo pergi nanti, elo akan selalu inget gue. Kalo gue pergi nanti, gue akan selalu inget elo. No matter what happen next between us, gue cuman gak mau..

Gak mau berantem lagi, gak mau bikin lo bete, gak mau bikin semua jadi berantakan.

Gue gak mau.


Gue cuman bahagia kayak gini. Gue-elo. Lebih dari cukup.